Sukses

Panda Nababan Ungkap 5 Pertanyaan Megawati ke SBY yang Tak Terjawab Hingga Saat Ini

Berbekal sebuah buku catatan, Panda membawanya ke hadapan SBY di Istana Negara, yang kala itu masih menjabat sebagai presiden. Percakapan itu diawali dengan pertanyaan SBY tentang Megawati. Hingga Akhirnya, 5 pertanyaan titipan Megawati ditanyakan ke SBY.

Liputan6.com, Jakarta - Politikus senior PDI Perjuangan Panda Nababan mengungkapkan, Ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri pernah berupaya menjalin kembali hubungan baik dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu terjadi pada 2005 lalu lewat lima pertanyaan.

Panda bercerita, untuk merealisasikan hal itu, Megawati berinisiatif menghubungi SBY lebih dulu melalui dirinya. Dia pasa saat itu diminta untuk mencatat lima pertanyaan untuk SBY sebelum pertemuan dua ketua umum partai tersebut dilakukan.  

"18 belas tahun yang lalu saya diminta Ibu Megawati menghubungi SBY iya kan, supaya ada rekonsiliasi, supaya mereka itu berbaikan. Nah waktu itu Ibu Mega mengatakan kepada saya, Panda kau catat dulu lima pertanyaanku, kalau dia jawab itu dengan jujur dan terbuka, saya akan ketemu,” tutur Panda di Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (22/6/2023).

Berbekal sebuah buku catatan, Panda membawanya ke hadapan SBY di Istana Negara, yang kala itu masih menjabat sebagai presiden. Percakapan itu diawali dengan pertanyaan SBY tentang Megawati.

“Dia tanya aku SBY, kok Ibu enggak datang. Oh tidak, pesan Ibu kalau Pak Susilo jawab pertanyaan ini, baru ibu datang, baru ibu ketemu. Apa itu pertanyaanya, tak bacain. Tak satu pun dijawabnya, gitu loh. Malah dia lebih banyak menerawang lihat langit-langit Istana . Martabak ada di sini aku makanin saja,” jelas dia.

Alasan Megawati tidak menanyakan langsung ke SBY soal pertanyaan itu, lanjut Panda, lantaran belum melihat waktu yang baik. Memang, sempat ada sekitar tiga utusan mencoba membujuk Megawati untuk bertemu SBY.

“Maka kemudian Ibu Mega bilang tanya, kau saja ke sana. Dari Bu Mega ada upaya (rekonsiliasi), ngapain kirim aku. Jadi gini, aku bukan pengamat politik berteori-teori, aku sendiri yang melakoni,” katanya.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Hubungan Baik Megawati dan SBY di Pemerintahan

Hingga kini, Panda pun tidak mengerti alasan SBY tidak menjawab lima pertanyaan yang diajukan dan malah memilih menatap langit-langit.

"Aku juga heran. Pak Susilo Ibu Megawati nanya, Pak Susilo dulu ngomong saya ini sudah di comberan, di-wongke diorangkan oleh Bu Mega, pernah enggak ngomong begitu. Diam. Pak Susilo pernah enggak mengatakan mau maju jadi wakil presidennya Ibu Mega, diam,” terangnya.

Panda kemudian lanjut mengulas pertanyaannya susulan lainnya. Termasuk mengaku awalnya tidak akan maju Pilpres, namun akhirnya SBY malah terjun dalam kontestasi tersebut.

“Pernah enggak ngomong bahwa saya ditanya Ibu Mega, Hamzah Haz ditanya Yusril, ditanya dia. Hamzah Haz mengatakan tergantung Muktamar, Yusril mengatakan ,Maju apa enggak capres'. Susilo bilang 'Saya tidak maju Bung'. Gitu loh, ya kayak gitu-gitu. Jelasin, nggak dijelasinnya (sama SBY), akhirnya apa. Iya (ternyata maju),” bebernya.

Panda pun mengakui, hubungan SBY dan Mega cukup dekat saat di pemerintahan. Itu terbukti dari jabatan Menko Polhukam yang diberikan kepada Ketua Umum Partai Demokrat itu. Hingga akhirnya, semuanya sirna saat SBY memutuskan untuk maju sebagai calon presiden (capres).  

“Dia (SBY) tuh sebenarnya termasuk dekat sama Ibu loh. Begitu Ibu presiden, dia tamu yang pertama ketemu Mega dan dia diangkat jadi Menkopolhukam, gitu loh,” Panda menandaskan.

 

3 dari 3 halaman

5 Pertanyaan Megawati untuk SBY

Adapun lima pertanyaan Megawati kepada SBY yang disampaikan oleh Panda Nababan adalah sebagai berikut:

1. Apakah benar Bapak mengatakan, 'Saya ini sebenarnya sudah di comberan, kemudian saya diwongke Ibu Megawati'. Benar nggak?

2. Apakah benar Bapak pernah membuat kegiatan politik di Kantor Menkopolhukam?

3. Ketika sidang kabinet dipimpin Presiden Megawati, beliau bertanya, 'Siapa di antara kita yang maju di pilpres?’ (Dijawab tidak maju). Apakah itu benar?

4. Ketika Presiden Megawati menerima Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti di Istana Merdeka, kemudian Pak SBY datang ingin bertemu Ibu Presiden, karena itu pertemuan dengan Kuntjoro-Jakti dipercepat supaya Megawati bisa menerima Pak SBY. Pada pertemuan itu, Pak SBY mengatakan 'Saya bersedia menjadi wakil presiden mendampingi Ibu Mega'. Apakah ini masih diingat Pak Susilo? Apakah yang disampaikan Ibu Megawati ini benar?

5. Pak SBY mengatakan sering dikucilkan oleh Ibu Megawati, tidak diundang dalam rapat kabinet. Apakah itu betul?